Menjadi sukses dalam usahanya adalah dambaan setiap wirausaha atau siapapun yang berniat memulai usaha. Selain tentu harus menguasai bidang usaha secara cakap dan profesional, seorang pebisnis hendknya juga mempunyai akhlaq yang baik. Jadi, tidak semata berorientasi pada profit semata, namun kredibilitas diri haruslah unggul, agar rezeki yang didapatkan betul-betul dijemput dari usaha yang halal, dan menjadi amal shalih bagi kita.
Akhlaq dalam berwirausaha seringkali terlupakan oleh kita, padahal salah satu kunci sukses Rasulullah sebagai pengusaha dizamannya adalah kemuliaan akhlaq beliau. Dengan bekal akhlaq inilah, beliau menarik hati orang yang bertransaksi dengannya. Begitupun hingga saat ini, semua orang pasti senang membeli, berhubungan dengan pedagang atau wirausahawan yang berakhlaq baik.
Akhlaq dalam berwirausaha seringkali terlupakan oleh kita, padahal salah satu kunci sukses Rasulullah sebagai pengusaha dizamannya adalah kemuliaan akhlaq beliau. Dengan bekal akhlaq inilah, beliau menarik hati orang yang bertransaksi dengannya. Begitupun hingga saat ini, semua orang pasti senang membeli, berhubungan dengan pedagang atau wirausahawan yang berakhlaq baik.
Untuk itu ada tiga akhlaq utama yang harus dimiliki setiap pengusaha. Pertama, adalah kejujuran. Inilah starting point, modal utama berbisnis. Rasulullah pun demikian. Tidak ada kecurangan atau main-main dalam menjalankan usahanya.
Kedua, kejujuran tentu harus pula disertai kelemahanlembutan dan keramahan. Agar kelembutan ini ada, haruslah dilatih. Agar muncul dari hati, tidak dibuat-buat demi kepentingan diri semata. Namun terlebih lagi sebagai upaya beramal, beribadah, berbuat baik kepada orang lain. Pun terhadap orang-orang yang bekerja membantu usaha kita. Perlakukan dengan baik, lembut. Tidak ada orang yang suka diperlakukan kasar.
Ketiga, segera luruskan persepsi kita bahwa keuntungan itu tidak saja berupa materi, tapi juga setiap kebaikan yang dapat kita lakukan. Maka, sejak saat ini, gemarlah berbuat kebaikan sekecil apapun. Kepuasan terbesar kita adalah ketika kita dapat membahagiakan orang lain, menguntungkan orang lain. Dan, untuk mulai melatihnya, belajarlah dari tauladan yang diberikan Rasulullah. Betapa beliau luar biasa baiknya, memperlakukan orang lain.
Terakhir, agar usaha yang dijalankan sukses dunia akhirat, teruslah kreatif dan inovatif. Mencari wawasan dan ilmu baru adalah sesuatu yang selalu diupayakan. Ketika kejujuran, keramahan, beramal baik sudah dilakukan, mesti pula dilengkapi dengan peningkatan ilmu agar tetap relevan dan sesuai dengan perubahan zaman. Bukankah perubahan selalu terjadi, kebutuhan setiap orang pasti berganti, maka agar usaha kita tetap bertahan, eksis, teruslah berinovasi.
Mudah-mudahan dengan tiga akhlaq diatas, plus keinginan untuk terus berkembang, usaha kita mampu meraih kesuksesan. Sekaligus, juga menyukseskan orang lain, baik pelanggan kita, pekerja ataupun siapa saja yang mampu kita bantu. Amiin
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar