Sebuah foto 2 mobil yang saling menghimpit saat akan masuk pintu tol menjadi pembicaraan banyak orang. Banyak yang menghakimi dua mobil ini berebut masuk pintu tol. Padahal itu adalah berita hoax.
Karena itu jika anda menemukan foto itu dengan keterangan tersebut jangan dibagikan, karena sama saja anda menghakimi 2 pengendara tersebut tanpa tahu kebenarannya.
Kisah sebenarnya diposting oleh akun Purnawan Kristanto. Akun ini menceritakan detail kejadian dari foto tersebut dari awal. Dan penghakiman netizen yang tak tahu kebenaranya. Purnawan juga menambahkan nasihat untuk semua pengguna internet khususnya yang sering merima informasi dan menyebarkan tanpa kroscek terlebih dahulu, agar jangan menghakimi sesuatu yang belum jelas kebenarannya.
Foto ini sedang viral di dunia maya. Banyak netizen yang menertawakan pengendara kedua mobil. Mereka mengira dua mobil ini sedang berebut masuk gerbang tol sehingga malah saling jepit.
Cerita yang sebenarnya tidak begitu.
Pada hari Kamis (25/5/2017) siang terjadi sebuah insiden kecil. Karena rem mobil Daihatsu Zebra blong, akibatnya laju mobil tidak dapat dihentikan sehingga menerobos ke samping mobil Honda CRV. Kejadiannya di pintu tol dekat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Jadi bukan karena berebut masuk. Kedua pengendara pun sudah adakan perdamaian.
Tapi penghakiman sudah terlanjur terjadi. Berbekal sepotong gambar, khalayak lalu berimajinasi dan membangun cerita hanya berdasarkan dugaan. Akibatnya, kedua pengendara itu terlanjur dihakimi massa dengan semprotan kata-kata pedas. Mereka telah dizalimi tanpa diberi kesempatan membela diri.
Beberapa waktu yang lalu juga sempat beredar foto ada 14 pelajar terbujur di halaman kantor polres Klaten. Netizen lalu berimajinasi bahwa mereka adalah korban tewas tawuran pelajar. Lalu mereka menyebarkan infomasi dengan ramuan bumbu yang bombastis. Masyarakat pun menjadi resah. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah mereka itu para pelajar yang tertangkap polisi karena menyerang siswa sekolah lain. Mereka sedang berbaring untuk menunggu proses selanjutnya. Mereka masih hidup.
Di zaman tsunami informasi ini hendaknya kita bijak dalam menelan informasi. Gunakan prinsip tiga kaki dalam mengecek kebenaran informasi. Maksudnya begini: Saat terima sebuah informasi yang meragukan, tahan dulu. Jangan disebar. Konfirmasikan pada sumber informasi lain. Jika masih kurang yakin juga, cari sumber informasi ketiga. Jika ketiga-tiganya saling menguatkan berarti informasi itu valid.
Atau bisa juga cari informasi pembandingnya dari media yang sudah kredibel seperti kompas, tempo, atau detik.