Kategori

Awas! Perasaan Serba Kurang

By On Oktober 22, 2011


Beberapa bulan yang lalu teman saya bercerita tentang kondisi keuangannya, bukannya sedang kekurangan, karena gaji yang didapatkannya selama ini lumayan cukup buat seseorang yang masih belum mempunyai tanggungan. Ia hanya membandingkan kondisi keuangannya ketika dulu masa-masa kuliah sebagai anak kos yang sangat bergantung dengan kiriman orang tua dengan saat ini yang sudah bekerja. Ia membandingkan dulu pas masa kuliah ia mendapat kiriman sekitar 300 rb rupiah yang saat itu ternyata ia mampu menggunakannya untuk uang kos sekaligus kabutuhan makanan sehari-hari, bahkan terkadang uang itu masih tersisa alias lebih dibanding dengan kebutuhan yang ada.

Namun dibandingkan dengan saat ini uang segitu ternyata tidak cukup hanya untuk membayar kosnya saja, belum lagi makanan sehari-hari ataupun buat membeli jajanan, beli voucher pulsa hp, dan yg lainnya. Alhasil, gaji bulanannya yang terkadang mencapai 10 kali lipat kiriman ortunya dulu setiap bulan hanya tersisa separuh atau bahkan beberapa ratus ribu saja. Ternyata gejala itu tidak menimpa teman saya itu saja, tetapi juga menimpa beberapa teman yang lainnya dengan kasus yang hampir mirip, dan termasuk juga saya mungkin, walaupun dengan taraf yang berbeda, karena memang beda "kelas".

Teman kos saya yang lain suatu ketika mengatakan, bahwa ada suatu keterkejutan yang dialami oleh seseorang yang mengalami perubahan fase kehidupan, dari seorang mahasiswa kos-kosan dengan segala keterbatasan finansial menjadi seorang yang bekerja dengan penghasilan yang berlipat dari biasa ia dapatkan ketika menjadi mahasiswa. Seketika timbul banyak keinginan ingin beli ini beli itu, berangan untuk bisa beli hp terbaru dan termahal, laptop, tv pribadi, dsb. Yang kesemuanya lebih condong kepada bagaimana menggunakan (mungkin lebih tepatnya menghabiskan) apa yang ia dapatkan. Dan bahkan dalam beberapa kasus ternyata ketika masih mahasiswa dengan segala keterbatasannya masih merasa berkecukupan, namun ternyata ketika sudah bekerja yang bila dibandingkan dengan saat masih jadi mahasiswa berlebih, masih juga kadang merasa kekurangan. Dan barangkali ini juga yang menyebabkan banyak orang kaya harta tetapi dia senantiasa merasa kurang dengan apa yang ia miliki saat ini. Semakin hartanya bertambah, semakin bertambah pula nafsu dan keinginannya terhadap dunia. Dulu kita mungkin tidak keberatan ketika mengeluarkan infaq 1000 rupiah dari dompet kita padahal uang yg tersisa 10 rb, alias kita mengeluarkan 10% dari apa yang kita miliki. Tapi sekarang berat sekali mengeluarkan 50 rb dari uang kita sebanyak 2 juta padahal itu cuma 2,5% dari yang kita miliki.

Benar adanya bila Rasulullah mengatakan bahwa bilamana manusia mendapat satu lembah harta maka dia akan menginginkan 2 lembah, 3 lembah, dan seterusnya. Dan ia tidak akan berhenti kecuali dengan tanah 2x1 meter, alias kubur.

Maka pandai-pandailah kita untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, dan senantiasa mengingat bahwa apa yang kita miliki adalah titipan-Nya, dan bukan milik kita. Senantiasa bermuhasabah dan merenung agar jangan sampai dunia yang ada di tangan kita juga ternyata tertanam kuat di hati kita.

Ya Rabb Yang Maha Membolakbalikkan Hati, istiqomahkan kami di jalan-Mu.

achdaf 

(BungaRampai11)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==