IDNews - Perselisihan dalam sebuah rumah tangga tentu ada, ntah itu perselisihan masalah pendapat atau perselisihan masalah yang lainnya. Memang dalam perjalanan kehidupan rumah tangga Pasangan suami istri tidak selalu mulus. kadang ada kerikil atau batu yang menghalangi perjalanan tersebut. Bahkan bisa jadi ada badai besar yang menghantam biduk rumah tangga dan membuatnya oleng.
Dalam situasi yang seperti ini, ketidak nyamanan bahkan kemarahan serta kebencian bisa muncul pada kedua belah pihak. Hubungan kedua suami istri menjadi tidak nyaman, dan aroma “perang” bisa jadi tercium ke berbagai penjuru.
Apabila hati masih diliputi kemarahan kepada pasangan, jangan sekali kali lakukan hal berikut ini, diantaranya adalah:
1. Melampiaskan kemarahan kepada anak
Ketika suasana hati panas, biasanya dengan mudah panas menjalar kemana mana, Suasana hati yang sedang panas membara seolah mencari sasaran pelampiasan. Orang yang berada di sekitar bisa menjadi sasaran, termasuk Anak. jangan sekali-kali amarah yang tersimpan dilampiaskan kepada pihak lain, apalagi anak-anak. mereka tidak tahu menahu akan perang yang sedang berkobar, oleh sebab itu jangan jadikan mereka sebagai sasaran kemarahan apalagi disertai dengan kekerasan.
2. Menceritakan kejelekan pasangan pada anak dan keluarga
Kemarahan yang menguasai hati bisa mendorong suami atau istri mengungkapkan kejelekan pasangan masing-masing, termasuk pada anak-anak. jangan menceritakaan kejelekan atau keburukan pasangan kepada mereka, apalagi dengan provokasi agar anak berada dipihaknya. Hal ini sama artinya dengan membuka aib ibu dan ayah mereka kondisi ini dapat merusak pandangan anak terhadap ayah atau ibunya, bahkan anak bisa terprovokasi muncul kebencian pada ibu atau ayahnya, atau pada keduanya.
Demikian juga, hindari suami atau istri saling menceritakan kejelekan pasangannya pada keluarganya. Apalagi kemarahan yang masih membara dapat terjerumus pada fitnah. Hal ini dapat memicu kebencian antar keluarga besar.
3. Mengungkit kebaikan yang sudah dilakukan pada keluarga pasangan
Kemarahan tidak boleh merembet kepada hal yang lain, termasuk mengungkit kebaikan yang telah diberikan kepada keluarga pasangan. Biarlah kebaikan tetap menjadi catatan kebaikan, jangan rusak pahalanya dengan mengungkitnya gara-gara kekesalan anda pada pasangan, apalagi persoalan yang memicu terjadinya kemarahan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kebaikan yang telah dilaksanakan pada masa lalu.
4. Marah berkepanjangan
Jangan biarkan bara tetap membara, apalagi makin besar nyalanya, sebab akan membahayakan banyak pihak. Selesaikan segera persoalan dengan berbicara secara baik-baik. Rasulullah SAW mengingatkan orang yang baik ialah orang yang tidak mudah marah, dan kalau marah hanya sekejap saja. Rasulullah SAW juga melarang kaum muslim untuk mendiamkan saudaranya selama lebih dari tiga hari. Maka dari itu segeralah berdamai.
Sahabat medianda demikian beberapa hal yang harus dihindari saat suami atau istri sedang marah dengan pasangannya. Hati-hatilah dalam menghadapi pertengkaran, berlapang dadalah untuk segera meminta maaf atau memaafkan pasangan anda. Tidak perlu jaga gengsi dengan pasangan, Bukankah ridha Allah yang kita inginkan?
Semoga bermanfaat.
Sumber:Ummi-online