Suatu ketika Rasulullah Saw. pernah ditanya, "Wanita yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab, "Jika dipandang (suami) dia menyenangkan jika diperintah dia taat, dan dia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupun harta" (HR Ahmad).
Menjadi istri yang baik, bukan semata soal kecantikan maupun penampilan. Meskipun hal itu juga penting jika ditujukan pada suami. Namun, hal yang lebih utama adalah bagaimana memberi pelayanan yang prima terhadap suami. Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ketempat Rasulullah Saw. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Saw. bertanya kepadanya, "Apakah engkau sudah bersuami?" Bibi Al-Hushain menjawab, "Sudah".
"Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?" tanya Rasulullah lagi. Dia menjawab, "Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu."
Rasulullah bersabda, "Lihatlah dimana keberadaan mu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu" (HR Ahmad).
Jika istri tulus ikhlas melayani suami, murah senyum, berkata sopan dan halus, menaati perintahnya, selalu bersyukur, secara tidak langsung akan terpancar dalam jiwanya kesejukan dan kebahagiaan. Inilah yang membuat suami senang.
Sebaliknya, secantik apa pun istri bersolek, jika suka emosi, cemberut setiap hari, banyak menuntut, secara otomatis suami akan kecewa kepadanya. Jadi, untuk menjadi istri yang terbaik, berhiaslah dengan make up sekaligus berhiaslah dengan akhlakul karimah. Subhanalllah betapa indahnya memiliki istri yang mempunyai akhlakul karimah. Semoga para pembaca sepercik hikmah diberikan istri yang sholehah dan berakhlakul kharimah.
Sumber : 195 Pesan cinta Rasulullah Oleh Abdillah F.Hasan
