Medianda – Sahabat medianda Surga merupakan sesuatu yang paling dicari-cari oleh para pencarinya dan yang paling mahal untuk dipersaingkan oleh orang-orang yang bersaing memperebutkannya; maka beruntunglah orang yang berupaya untuk meraihnya lalu memenangkannya dan berbahagialah orang yang berusaha demi untuk mendapatkannya.
Saat menjelaskan surat al-A’raf [7] ayat 43 di dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala mengutip riwayat dari Imam al-Bukhari Rahimahullahu Ta’ala dari sahabat mulia Abu Sa’id al-Khudhri Radhiyallahu ‘anhu. Disebutkan dalam riwayat tersebut, “Salah seorang di antara kalian lebih mengenal terhadap rumahnya yang berada di surga daripada pengenalan mereka terhadap tempat tinggalnya di dunia.”
“Jika orang-orang yang beriman telah selamat dari neraka, mereka akan ditahan di jembatan yang terletak antara surga dan neraka. Mereka akan diqishash untuk setiap perbuatan zhalim yang pernah terjadi di antara sesamanya ketika di dunia. Jika sudah dibersihkan dan disucikan, mereka diizinkan masuk ke dalam surga.
Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sesungguhnya salah seorang di antara kalian lebih mengenali terhadap rumahnya yang berada di surga melebihi pengenalan mereka terhadap tempat tinggalnya di dunia.”
Surga ini diperuntukkan bagi orang Islam yang mempunyai dua syarat; beriman dan senantiasa beramal shalih. Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (Qs. al-A’raf [7]: 43)
“Disebabkan oleh amal kalian,” tulis Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, “maka kalian mendapatkan rahmat sehingga kalian bisa masuk surga dan mendapati tempat kalian sesuai dengan amal-amal kalian.”
***
Lantas bayangkanlah ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta’ala, “Ketahuilah bahwa amal salah seorang di antara kalian tidak akan memasukkan kalian ke dalam surga.”
Lalu para sahabat bertanya, “Termasuk Engkau, ya Rasulullah?”
“Tidak juga aku,” tutur Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “kecuali jika Allah Ta’ala melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadaku.”
Sahabat medianda bahkan Nabi yang amat banyak amalnya dan pasti diterima tidak kuasa masuk ke dalam surga, kecuali atas Rahmat dari Allah Ta’ala. Lantas bagaimana dengan kita yang amalnya amat sedikit?
Maka semoga kita termasuk dalam kategori yang diterangkan dalam ayat ini, “Hati mereka beriman dan mereka pun mengerjakan amal shalih dengan seluruh anggota tubuh mereka.”
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu Ridha-Mu dan surga. Dan kami berlindung kepada-Mu dari dahsyatnya api neraka. Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Sumber:Kisahikmah.com