Pantaslah disebut kalau masker ini hanya bisa dimiliki orang-orang elit. Pasalnya harganya yang cukup fantastis sehingga hanya kalangan ekonomi ke atas saya yang mampu membelinya. Fungsinya yang canggih membuat semua orang ingin memilikinya.
Di masa pandemi seperti saat ini, masker jadi barang wajib yang dimiliki seseorang di tengah pandemi virus corona. Keberadaannya bukan lagi sebagai pelengkap, tapi jadi kebutuhan yang penting.
Utamanya bagi orang-orang yang sering beraktivitas di luar rumah. Masker terdiri dari beragam jenis, seperti halnya masker bedah, kain, N95 dan sebagainya.
Fungsinya sama yakni untuk mencegah droplet, yang merupakan perantara virus corona bisa menular ke orang lain.
Nah, berbicara soal itu, masker yang digunakan istri KSAD Jenderal Andika Perkasa, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono, sempat mencuri perhatian warganet.
Bentuknya berbeda dari masker pada umumnya. Terlihat jelas ada rongga yang luang untuknya bernapas normal, meski sedang menggunakan masker.
Dalam beberapa kesempatan, Diah Erwiany memakai masker itu. Salah satu yang menjadi perbincangan warganet adalah saat menemani sang suami berolahraga bersama para taruna di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (5/7).
Diah yang mengenakan kaos hijau tampil beda dengan masker berwarna bening yang terlihat agak besar dari ukuran masker normal.
Sementara Andika Perkasa juga berpenampilan menarik dengan menggunakan pakaian seperti kostum superhero 'Batman'.
Beberapa waktu sebelumnya, Diah juga menggunakan masker ini saat teleconference dengan para perawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, tepatnya pada 16 April.
Di momen itu, ia sempat menangis karena terharu dengan kisah perjuangan para perawat pasien COVID-19.
Bukan Masker Biasa
Tak sedikit di antara publik yang kemudian bertanya-tanya, masker jenis apa yang digunakan istri KSAD itu?
Ternyata diketahui, masker yang dipakai Diah diduga berjenis clean space purifying respirator. Dikutip dari salah satu situs penjual produk ini, blessindo.co.id, masker ini memang beda dari masker biasanya.
Masker ini dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan penggunanya tetap menghirup udara segar dengan normal meski mulut dan hidungnya tertutup.
Selain itu, bentuknya yang transparan memudahkan penggunanya berkomunikasi dengan orang lain karena ekpresi pengguna bisa terlihat jelas.
Masker ini juga memiliki keunggulan lainnya, yakni efisiensi penyaringannya sampai 99,97% untuk partikel sekecil 0,3 um ke atas, termasuk biohazard.
"Tahan terhadap debu dan cairan yang masuk," demikian keterangan dari situs tersebut.
Masker ini juga bukan tipe sekali pakai, karena masker ini menggunakan teknologi terkini dan bisa dicas. Setelah dicas, masker bisa tahan hingga 9 jam.
Harga dari masker ini juga tergolong mahal. Berdasarkan data Fisher Scientific, konsumen harus merogoh kocek sebesar SGD 2.133 atau senilai Rp 22.233.261.
Jelas, masker ini bukan sembarangan, sebab yang bisa membelinya hanyalah segelintir orang-orang yang berduit. Meski begitu jangan lupa tetap pakai masker, walau yang harganya 10 ribuan.
