Mengapa Nabi Muhammad meminta jika ada lalat hinggap di air minum, lalat itu malah dicelupkan ke dalam air minum.
Bukankah lalat kerap hinggap di tempat-tempat jorok, sehingga bisa menularkan penyakit?
Ternyata begini fakta ilmiahnya yang bikin tercengang!
Salah satu hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menyebutkan bahwa apabila lalat jatuh di sebuah bejana berisi air, maka seseorang harus mencelupkan seluruh tubuh lalat.
“Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat.” (HR. Al Bukhari)
Sebagian orang menolak dan tidak percaya dengan hadits ini, karena dianggap menyalahi realitas bahkan ilmu kedokteran.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim membuktikan kebenaran hadits tersebut.
Lalat membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada sayap yang lain. Bila tidak, maka spesies lalat akan binasa terkena kuman.
Seperti diketahui, lalat berjumlah banyak di Bumi dan disebutkan hampir memiliki 87 ribu spesies. Faktanya, lalat makan dari sampah dan limbah bahan organik yang mengandung bakteri, virus, mikroba, atau kuman.
Jika lalat tak memiliki penawar, dipastikan lalat sudah punah dimuka bumi.
Hasil Penelitian menunjukkan kebenaran hadis Rasulullah
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim.
Penelitian dilakukan dengan melakukan eksperimen, yakni menggunakan dua buah bejana, di mana lalat dicelupkan pada satu bejana berisi air steril, sehingga hanya sebagian sayap yang terendam air.
Satu bejana lainnya digunakan dengan posisi lalat dimasukan seluruh tubuhnya. Semua dilakukan secara aseptis di ruangan khusus, untuk menghindari kontaminasi dari luar.
Sampel air itu lalu dikultivasi ke sebuah media dan diinkubasi selama beberapa hari. Sehingga, pembiakan mikroba tumbuh serta jelas terlihat mata.
Hasil penelitian menunjukkan, salah satu media ditumbuhi koloni bakteri patogen tipe E. Coli yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit.
Adapun pada media lainnya, pada awalnya tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, tetapi pertumbuhannya terhambat oleh mikroorganisme bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik, seperti dilansir dari okezone.com.
Bakteri tersebut menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yakni menghasilkan actinomycetin dan actinomycin yang bersifat antibakteri dan antifungi.
Hal senada diungkapkan Dr. Zaghloul El-Nagger, seorang professor Muslim di bidang sains, memberikan penjelasan ilmiah tentang Hadist ini.
Menurut El-Nagger, hadis ini berarti bahwa lalat itu membawa penyakit di salah satu sayapnya, dan obat dari penyakit tersebut di sayap yang lain.
Ketika seekor lalat jatuh ke dalam wadah (makanan atau minuman), lalat tersebut membawa mikroba di salah satu sayapnya, sebagai pertahanan diri.
Imam Ibnu Hajar mengatakan dalam komentarnya tentang hadis ini bahwa salah satu ulama mengamati bahwa lalat melindungi dirinya dengan sayap kiri, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lalat membawa obat atau penangkal di sayap kanan.
Jadi jika lalat direndam di wadah tempat ia jatuh, obat penawar itu akan menghancurkan racun atau mikroba dengan kehendak Allah.
Kesimpulannya ialah, masuknya lalat pada makanan atau minuman dengan atau tanpa dicelup, maka memberikan hasil berbeda secara signifikan.
Hal ini membenarkan sabda Nabi Muhammad bahwa pada sayap lalat itu terdapat penyakit beserta penawarnya.
Keterangan ini telah terungkap 14 abad yang lalu, hingga penelitian sains membuktikan kebenaran mengenai hadits Rasulullah tersebut. Masya Allah...
sumber : wajibbaca.com