Pada akhir zaman nanti akan turun dajjal ke muka bumi ini. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Ketika sedang tidur, aku bermimpi melakukan tawaf di Ka’bah. Lalu ada seorang berambut lebat yang meneteskan air dari kepalanya, lalu aku tanyakan siapakah ini? mereka menjawab, ‘Ibnu Maryam AS’.’’
‘’Kemudian aku berpaling dan melihat seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar). Mereka mengatakan, ”Ini Dajjal”. Dia adalah orang yang paling mirip dengan Ibnu Qathn, seorang laki-laki dari Khuza’ah.” [HR Bukhari dan Muslim].
Dalam hadis lainnya disebutkan, ‘’Lalu turunlah Isa bin Maryam di menara putih di bagian timur Damaskus. Isa menemukan Dajjal di Pintu Lod, kemudian membunuhnya.’’ (HR Abu Daud)
Kedatangan Nabi Isa ini akan menyadarkan orang-orang yang memeluk kitab yang dipegangnya dulu (Kitab Injil) sehingga banyak dari mereka yang masuk Islam. Bukan hanya itu, Nabi Isa juga bertugas berada di jajaran kaum Muslimin untuk membunuh musuh terbesar umat Islam Dajjal.
Pekerjaan pertama yang akan dilakukan oleh Nabi Isa AS adalah menghadapi Dajjal. Setelah turun Isa AS menuju ke Baitul Maqdis tempat Dajjal dikepung oleh pasukan Muslim. Isa AS memerintahkan mereka untuk membuka pintu. Dalam Sunan ibn Majah, Shahih Ibn Khzaimah, dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa AS berseru, ‘Bukakan pintu!’ Mereka lalu membukanya dan dibalik pintu itu ada Dajjal bersama 70.000 Yahudi, yang semuanya membawa pedang dan perisai. Ketika Dajjal memandang Isa, dia luluh laksana garam mencair di air, lalu melarikan diri. Isa AS mengejarnya sampai di gerbang Ludd Timur, kemudian membunuhnya, dan Allah mengalahkan Yahudi,” (Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, VI, h. 275, no 7752).
Setelah matinya Dajjal, manusia kemudian hidup dengan damai selama 7 tahun. Tidak ada permusuhan di antara mereka. Sampai akhirnya Allah mengutus angin yang sejuk dari arah Syam. Maka setiap orang yang di dalam hatinya memiliki kebaikan dan iman walaupun seberat biji sawi, akan dicabut nyawanya.
Sampai-sampai seandainya seseorang masuk ke tengah gunung niscaya angin itu akan mengejar dan mencabut nyawanya.
Maka tinggallah orang-orang yang jahat di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (berlomba dalam kejahatan) dan berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan dan mendholimi. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak syaithon di tengah-tengah mereka, ia berkata, “Tidakkah kalian menyambutku?” Mereka bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami?”
Maka syaithon memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapat rizki yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali. Kemudian ditiuplah sangkakala tanda hari kiamat telah datang. Tidak seorangpun mendengarnya melainkan mengalihkan perhatian dan mengangkat kepala.
Orang yang pertama kali mendengarnya adalah orang yang sedang memperbaiki telaga untanya. Maka orang itu kemudian mati. Selanjutnya mati pula seluruh manusia. Kemudian Allah menurunkan hujan gerimis.
Maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya (kembali ke asal penciptaannya). Kemudian ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya. Saat itu bangkitlah manusia untuk menunggu (keputusan Allah).
Kemudian dikatakan “Wahai sekalian manusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”
Kemudian dikatakan, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni neraka.”
Terdengar jawaban “Berapa?”
“Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni neraka”
Maka itulah hari kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan. Wallahu a'lam.