Kategori

Pahitnya Dunia Orang Menikah, Rumah Tangga Cuma Tahan 16 Bulan karena Suami Kasar

By On Juni 14, 2020

unsplash
Mempertahankan keutuhan rumah tangga bukan perkara mudah. Tak heran banyak yang menyarankan agar mengenali sosok betul pasangan sebelum memutuskan menikah. 
Perangai seseorang bisa benar-benar berbeda setelah tinggal serumah. Ini yang dirasakan oleh seorang perempuan yang dibagikan dalam utas akun @QueenofBarbar. Pernikahan tersebut hanya bertahan 16 bulan saja.
USIA PERNIKAHANKU HANYA BERTAHAN 16 BULAN KARENA SUAMIKU TEMPRAMEN

- TOXIC RELATIONSHIP -

- Based on true story THREAD -
4,931 people are talking about this
Kisah pilu ini dikirimkan oleh A, perempuan berusia 28 tahun yang saat ini sedang menjalani proses perceraian dengan suaminya N (29). A sebenarnya sudah kenal N sejak SMP, namun mereka baru ketemu lagi setelah dewasa dan mulai dekat pada 2018. Setelah empat bulan merasa cocok tanpa embel-embel pacaran, N melamar A dan menikah di pengujung tahun. 
Sebulan pertama, mereka hidup bahagia selayaknya pasangan yang baru menikah. Mereka tinggal bersama orang tua N. Mulanya A merasa kurang nyaman akan hal tersebut, tapi ia menuruti permintaan suami. 
Selang dua bulan A mulai melihat sosok N sebagai sosok yang temperamental. Hal kecil saja bisa memancing keributan besar. Namun sekasar apapun ucapan suami maupun mertuanya, A tidak pernah membantah. 
Puncaknya adalah saat A sedang mengandung pada Juni 2019. A berusaha manja sedikit dan meminta perhatian dari N, namun suaminya tak merespons. Mereka pun sempat berselisih perihal periksa kandungan. A ingin periksa di bidan, sedang N inginnya di puskesmas saja. Penyebabnya adalah biaya periksa ke bidan sebesar Rp 300 ribu. 
A tahu bahwa N adalah orang yang berkecukupan meski ia tidak diizinkan untuk mengelola keuangan rumah tangganya.  Bahkan A juga pernah diusir ketika N sedang marah yang membabi buta. 
Karena sudah merasa tidak mendapatkan hak-hak dari suaminya, A memutuskan untuk menceraikan N. Sampai saat ini N tidak ada itikad baik untuk datang ke rumah orang tua A. Ia berkesimpulan, suaminya itu belum siap secara mental untuk menikah dan ia menyesal tak kenal lebih jauh sifat asli N sebelum menikah.
Terakhir, A menyampaikan pesan bahwa menikahlah jika memang sudah siap dan jangan pernah terburu-buru. Lalu selama merasa benar, jangan takut keluar dari hubungan yang toxic.

Pesanku, menikahlah jika kalian sudah siap, jangan terburu-buru hanya karna didesak orang tua, kasian pasangan kalian nanti. Dan kalo bisa, pisah rumah dari orang tua atau mertua, lebih baik ngontrak dan hidup sederhana tapi bahagia.
Dan selama apapun pacaran, percayalah pasti gak semua keburukan terlihat. Semua akan terlihat ketika sudah menikah. Tapi selagi rasa cinta dan sayang itu ada, pernikahan masih bisa diselamatkan. Dan harus berani keluar dari hubungan toxic ya. Jangan takut selama kita benar.
370 people are talking about this

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==