Kategori

Pentingnya Jaga Lisan dan Komentar di Medsos, Begini Pesan Rasulullah SAW

By On September 24, 2020


 

Ingat, lisan bisa lebih tajam dibandingkan apapun


Islam mengajarkan kita untuk berucap hanya hal yang baik-baik saja, bahkan dianjurkan untuk diam dibandingkan berbicara yang buruk. Nabi Muhammad SAW bersabda, hanya ada tiga perkataan manusia yang menguntungkan, tiga hal itu ialah... 


Saat ini sudah banyak orang yang menggunakan media sosial sebagai media untuk bersilahturahmi, berkomunikasi atau bahkan sekedar hiburan dan menambah informasi. 


Di media sosial seringkali jadi tempat kita untuk bercerita tentang aktivitas, informasi atau bahkan sekedar membagikan foto terbaru diri sendiri, anak-anak atau bahkan keluarga. 


Selain itu media sosial bisa jadi media untuk kita mencari kabar atau berita terbaru yang sedang hangat saat itu. 


Dalam menggunakan media sosial, kolom komentar menjadi bagian yang sering kali disambangi oleh pemakainya. 


Bisa untuk berkomunikasi, bersilahturahmi, atau sekedar memberi pendapat tentang unggahan seseorang. 


Meski banyak sekali hal positif yang bisa dilakukan di kolom komentar, tak jarang kolom tersebut malah diisi dengan hal negatif. 


Misalnya komentar mengecam, menghujat, memfitnah atau ghibah tentang orang lain. Tentunya sebagai umat Islam, komentar-komentar negatif tersebut perlu dihindari agar tak menimbulkan dosa. 


Doa Nabi Ibrahim as


Nabi Ibrahim AS pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting dan sesuai dengan masalah diatas. Doa itu diabadikan dalam surat as-Syuara ayat 84. 


Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim agar orang-orang yang hidup setelahnya bisa menghormatinya dengan ucapan-ucapan yang baik. 


وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ


“dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”


Ada beberapa alasan mengapa Nabi Ibrahim berdoa demikian. 


Pertama, Nabi Ibrahim mengerti bahwa lisan itu bisa jadi lebih kejam dan tajam dibandingkan apapun. 


Nabi Ibrahim tidak ingin jika orang-orang setelahnya malah membicarakan hal-hal yang tak baik tentang dirinya.


Begitulah, sekelas Nabi Ibrahim saja khawatir jika suatu saat nanti ia menjadi bahan gunjingan dan obrolan yang tak baik bagi generasi selanjutnya. 


Sehingga ia secara khusus meminta kepada Allah SWT supaya dihindarkan dari hal demikian. 


Kedua, Nabi Ibrahim berdoa seperti diatas adalah agar para keturunannya menjadi keturunan yang saleh dan tak meniru keburukan yang terjadi para pendahulunya. 


Nabi Ibrahim tentu faham, bahwa omongan orang atas dirinya kelak bisa jadi tidak baik untuk penerusnya. Doa Nabi Ibrahim tersebut pun dikabulkan oleh Allah SWT. 


Dalam beberapa kitab tafsir dijelaskan bahwa akhirnya Allah SWT menjadikan namanya sebagai buah bibir yang baik untuk orang-orang selanjutnya. 


Tak hanya itu, Nabi Ibrahim juga dikaruniai oleh Allah keturunan yang saleh. 


Selain Nabi Ismail dan Nabi Ishaq, keturunan Nabi Ibrahim juga menjadi nabi akhir zaman dan menjadi orang yang sangat dicintai oleh Allah SWT dan semua makhluk, yaitu Nabi Muhammad SAW.


Keinginan Nabi Ibrahim ini terwujud bukan tanpa alasan.


Alasan Doa Nabi Ibrahim as Dikabulkan 


Dalam ayat lain dijelaskan bahwa terwujudnya doa Ibrahim ini merupakan balasan atas amal saleh dan akhlaknya yang sangat mulia. Dalam surat as-Shaffat ayat 108-111, Allah menjelaskan alasan-Nya


Artinya, “Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (108) ”Selamat sejahtera bagi Ibrahim.” (109) Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (110) Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (111) [Q.S as-Shaffat: 108-111]


Ayat di atas menunjukkan bahwa balasan untuk Nabi Ibrahim berupa selalu dibicarakan akhlak dan kebaikannya oleh orang setelahnya karena amal shaleh yang ia lakukan. 


Hal ini tentu menjadi teladan bagi umat setelahnya bahwa jika tidak ingin digunjing dan digosipin orang, maka berbuat baiklah. Yakni dengan senantiasa menjaga lisan dan jangan menggunjing orang. 


Hal ini juga menunjukkan bahwa lisan sangat berperan penting dalam kehidupan kita dan juga penerus kita. 


Jika tidak ingin mendengar omongan yang buruk dari orang, maka kita juga tak boleh melakukan hal yang serupa. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah memperingatkan tentang bahayanya lisan. (wajibbaca.com)


Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==